CINTA TAK TERBALAS
Berawal
dari sebuah flash disk yang ia pinjam dariku, lalu kami pun menukar nomor
handphone. Setelah kejadian itu, kami berdua pun semakin akrab. Hampir setiap
hari, ia menanyakan apa yang sedang aku lakukan. Hingga pada suatu hari, saat
aku tidak sengaja menabrak dua ekor burung dara, dia adalah orang pertama yang
memperhatikan kondisiku dan mengobati lukaku.
Sejak
saat itulah perasaanku mulai muncul kepadanya. Tetapi dia belum bisa melupakan
mantan kekasihnya yang dahulu. Seminggu kemudian, aku mendengar kabar bahwa ada
banyak wanita yang menyukai dia. Dia pun mencoba untuk membuka hatinya dan
menyeleksi wanita-wanita yang suka padanya. Hampir setiap hari aku selalu
memberinya permen yang bertuliskan isi hatiku, dan aku selalu senyum sendiri
bila melihat senyum manisnya. Tapi dia menanggapinya dengan biasa saja. Namun aku
tidak pernah menyerah. Satu per satu dari mereka gugur, sekarang hanya ada aku
dan gadis yang berinisial “A”.
Berbagai
upaya kulakukan untuk mendapatkan cintanya, hingga pada suatu hari, pada saat
pelajaran biologi, aku dan dia saling membalas surat. Dan di dalam surat itu,
dia mengatakan : “kenapa kamu tidak berbicara secara langsung saja denganku “,
lalu dengan gugup aku pun mengatakan : “ aku malu “. Setelah pelajaran biologi
berakhir, aku pun di paksa oleh temanku agar aku mau berbicara berdua dengan
lelaki yang aku sukai itu. Aku pun tidak bisa menolaknya. “ Ada apa? “, ujar
lelaki yang kusukai itu. “ aku suka padamu “, ujarku dengan malu-malu. Dia pun
heran, dan apa yang aku dapat, seperti kata pepatah : “sudah jatuh, tertimpa
tangga pula “, sudah malu, ditolak pula.
Keesokan
harinya, aku mendangar kabar bahwa dia sudah memiliki seorang kekasih. Hatiku
hancur mendengarnya. Aku berusaha untuk menyembunyikan kesedihanku
dihadapannya, tapi ternyata itu sulit.
Dua
hari tiga malam, aku masih menangisi nasibku yang selalu di sakiti oleh lelaki.
Dan aku belum bisa menerima semuanya kalau ternyata orang yang aku cintai,
sekarang telah memiliki seorang kekasih. Walaupun aku tahu dari temanku, ternyata
dia hanya melampiaskan perasaan sakit hatinya kepada kekasih barunya itu dan ia
tidak ingin menyakiti perasaanku seperti dia menyakiti perasaan gadis itu
nantinya, karena aku terlalu baik baginya.
Siang
harinya, saat aku berdiri disamping jendela kelasku, aku mendengar suaranya
yang sedang tertawa bersama teman-temannya. Lagi-lagi aku tidak bisa menahan
air mataku. Aku pun menangis tersedu-sedu bila mendengar suaranya, sulit bagiku
untuk melupakannya, apalagi dia sekelas denganku.
Mungkin
dia berpikir kalau sikapku ini terlalu berlebihan dan agresif, tapi inilah
sifatku, inilah diriku, aku berbeda dengan yang lainnya.
Memang
susah untuk melupakan orang yang sangat kita cintai, tapi aku tidak akan pernah
menyerah untuk mendapatkan cintannya. Meski kutahu dia telah memiliki kekasih
dan aku sadar ia tidak akan pernah memberikan cintanya padaku. Tapi tak ada
salahnya jika kita mengharapkan sesuatu yang kita inginkan, walaupun itu semua
tak akan mungkin terjadi, tapi yang terpenting kita sudah berusaha semampunya.
Mungkin
orang-orang berpikir bahwa lebih baik dicintai dari pada mencintai seseorang,
tapi itu tidak berlaku kepadaku, aku lebih baik mencintai seseorang dari pada
dicintai, karena jika kita mencintai seseorang, kita akan merasa bahagia, meskipun
hati kita tersakiti karena tidak dicintai. Tetapi jika kita dicintai seseorang
dan kita tidak mencintai orang tersebut, maka kita akan selalu merasa bersalah
karena telah menerima orang yang tidak kita cintai dan lambat laun dia akan
tersakiti, karena bagiku lebih baik tersakiti dari pada menyakiti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar